Header Ads

test

Prediksi Final Piala Presiden 2019: Persebaya Surabaya vs Arema FC


Mariobola.com - Leg Petama final piala presiden 2019 yang disiarkan indosiar akan digelar pada selasa (8/4/2019) . Persebaya surabaya akan menjamu Arema Fc di Stadion Gelora Bungkarno , Surabaya, Pada laga betajuk Derby Jawa Timur.

Persebaya akan lebih dulu menjadi tuan rumah pada leg pretama di Stadion Gelora Bung Tomo 
Surabaya, Selasa sore (9/4/2019).
Laga ini bakal dipadati penonton mengingat sebanyak 50 ribu lembar tiket yang dijual panpel sudah ludes hanya hitungan menit.

Jika melihat jadwal pertandingan, Arema jelas lebih diuntungkan dibanding Persebaya. Sebab, mereka terakhir bertanding di semifinal pada Jumat (5/4/2019). Sedangkan Persebaya, hanya punya dua hari recovery setelah berlaga pada Sabtu (6/4/2019).
Akan tetapi, asisten pelatih Persebaya, Sugiantoro, memastikan anak asuhnya dalam kondisi siap menatap pertemuan ini.

“Tim Persebaya dalam kondisi siap semua, jadi tidak ada kendala kebugaran. Pemain juga punya motivasi tinggi di partai final,” kata asisten pelatih yang karib disapa Bejo itu.
Sebelumnya, Persebaya sempat terancam akan bertanding di leg pertama ini tanpa sang pelatih kepala Djadjang Nurdjaman. Penyebabnya, pria yang akrab disapa Djanur itu harus mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro modul ketujuh pada 7-11 April 2019.
Tanpa kehadiran Djanur, Bejo ingin anak asuhnya tetap tampil seperti biasa, apalagi Djanur sudah sering absen karena alasan serupa. Tapi, Djanur sudah memastikan mendapat izin dari AFC Pro dan berada di bench dalam pertandingan nanti.


“Saya sering sampaikan, tanpa ada coach Djanur kami tetap akan bermain dengan gaya Persebaya sendiri. Tim pelatih sudah observasi dan melihat kelebihan lawan untuk mengantipasti supaya kami tidak ada kesalahan,” imbuh Bejo. 


Pertemuan Sempurna

Laga Derbi Jatim ini bisa dibilang menjadi pertemuan sempurna untuk final Piala Presiden 2019. Arema dan Persebaya sama-sama memiliki skuat mumpuni sekaligus memiliki rekor ciamik selama turnamen pramusim ini.
Arema merupakan tim dengan catatan rekor produktivitas gol terbanyak, mencetak sebanyak 19 gol dalam enam pertandingan. Sedangkan Persebaya masih berstatus sebagai tim tak terkalahkan sejak fase grup.

Selain itu, kedua tim juga diisi oleh pemain lokal dan asing yang sama-sama berkualitas dan sarat pengalaman. Arema memiliki Dedik Setiawan, Hanif Sjahbandi, dan Hamka Hamzah. Persebaya tak kalah dengan keberadaan Hansamu Yama, Ruben Sanadi, Irfan Jaya, dan Osvaldo Haay.
Belum lagi, pemain asing mereka juga sama-sama memiliki peran penting untuk tim. Arthur Cunha dan Makan Konate masih menjadi andalan Arema di lini belakang dan tengah. Sedangkan Persebaya lebih beragam dengan kontribusi Damian Lizio, Amido Balde, dan Manu Jalilov.

“Semua pemain Arema bagus. Ada banyak pemain Timnas Indonesia di sana, tapi kami juga ada pemain Timnas Indonesia. Pertandingan nanti akan menarik dan menjadi tontonan bagi Bonek,” tutur Bejo.
Dengan penyelenggaraan final bersistem kandang-tandang, setiap tuan rumah akan berjuang agar tidak kebobolan. Sebab, gol tandang lawan akan menjadi keuntungan bila skor agregat sama kuat setelah dua pertandingan selesai digelar.

“Ini partai final, setiap tim berambisi untuk menang. Agregat gol berpengaruh. Kebetulan di leg pertama, kami menjadi tuan rumah dulu. Agregat itu akan berlaku buat kami di pertandingan leg kedua. Kami sebisa mungkin berusaha menang,” ucap legenda hidup Persebaya itu.
2 dari 3

Arema Siap Menikmati Final di Markas Persebaya

Arema FC tidak keder menghadapi final pertama Piala Presiden 2019 di kandang Persebaya Surabaya pada Selasa (9/4/2019). 
Skuat Arema dalam kondisi memiliki kepercayaan diri tinggi setelah rangkaian hasil bagus di fase knockout.
Pelatih Arema, Milomir Seslija, mengaku bahagia menyambut final ini. Pelatih asal Bosnia itu juga menginstruksikan agar pemainnya menikmati duel ini.

“Persebaya tim yang berbahaya. Selain itu mereka juga punya atmosfer penonton yang luar biasa. Stadion pasti dipenuhi puluhan ribu pendukung tuan rumah. Ini akan jadi motivasi juga bagi pemain kami. Intinya, bagaimana caranya kami membuat tekanan suporter untuk menjadi semangat tambahan,” jelas pelatih 54 tahun ini.
Bicara soal kekuatan dan kelemahan Persebaya, Milo menegaskan dirinya sudah mengantongi. Tapi di sisi lain, Milo juga yakin Persebaya mengetahui permainan Arema.

“Artinya, kedua tim sudah sama-sama tahu. Tentu pertandingan besok akan menarik,” jelas mantan pelatih Madura United ini.
Meski bermain di kandang lawan, Arema tidak akan bertahan total. Dalam sesi latihan, Milo melakukan persiapan normal untuk bermain menyerang. Skema mencetak gol lewat set-piece juga terus diasah, karena itu menjadi kelebihan Arema. Tujuh gol Arema bermula dari tendangan bebas dan sepak pojok.

Sementara untuk lini pertahanan, duet Hamka Hamzah dan Arthur Cunha disiapkan mematikan gerakan striker Persebaya, Amildo Balde. Kebetulan secara postur dua stoper itu cukup ideal menghentikan Balde yang tergolong jangkung.
Sementara Manuchekhr Dzhalilov yang jadi pencetak gol tersubur milik Persebaya akan dikawal gelandang bertahan atau bek sayap Arema. Mantan pemain Sriwijaya FC itu memang kerap bermain begitu liar ketika berada di posisi sayap maupun second striker.

“Kami sudah analisa permainan Persebaya. Skema bermain seperti apa sudah disiapkan saat latihan di Malang. Jadi pemain tinggal bermain lepas dan menikmati pertandingan ini,” ujar Milo.
Arema membawa 18 pemain dalam final pertama. Mayoritas pemain tersebut biasanya menghuni lineup. 
Bedanya, gelandang asing Pavel Smolyachenko tidak disertakan karena performanya belum membaik selama Piala Presiden 2019 berlangsung.
Praktis Arema hanya mengandalkan dua pemain asing saja di final, yakni Makan Konate dan Arthur Cunha. Striker asal Brasil, Robert Lima Guimaraes juga absen hingga turnamen ini berakhir karena cedera otot betis. Tapi, ini bukan pertama kalinya Arema hanya bertumpu pada dua pemain asing. Sejak penyisihan grup terakhir lawan Persita, Pavel dan Lima sudah mulai sering diparkir oleh Milo.
3 dari 3

Prakiraan Susunan Pemain

Persebaya (4-3-3): Miswar Saputra (kiper); Mokhamad Syaifuddin, Otavio Dutra, Hansamu Yama, Novan Setya Sasongko (belakang); Misbakus Solikin, Damian Lizio, Fandi Eko Utomo (tengah); Irfan Jaya, Amido Balde, Manuchehr Jalilov (depan)
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Arema FC (4-2-3-1): Kurniawan Kartika Ajie (kiper); Alfin Tuasalamony, Hamka Hamzah, Arthur Cunha, Ahmad Alfarizi (belakang); Hanif Sjahbandi, Hendro Siswanto; Dendi Santoso, Makan Konate, Ricky Kayame (tengah), Dedik Setiawan (depan)

No comments:

Powered by Blogger.